Sabtu, 16 Julai 2011

07 di kinta - Google Blog Search

07 di kinta - Google Blog Search


<b>Kinta</b> Restafa: TEXAS BLO&#39; ON POKER

Posted: 05 Jul 2011 11:29 PM PDT

2115... Bumi semakin mengecil, merucut menuju intinya. Kerontang, panas.

Dari kejauhan terlihat Perempuan berjalan. Kelelahan sepertinya...

Fatamorgana membiaskan penampilannya. Jaket kulit lusuh, kacamata hitam.

"Beuh... sial bangat sih gw, tempat apa pula nih?" gerutu Kinta.
21.00 tepat sebelum Kinta pergi dari peradaban terhormatnya di sebuah bukit.
"Bunda mu temana ci...??? Aku dak bole itut pa?" celetuk seorang gadis kecil sambil mencibir, sesekali tangannya membanting-banting sebuah boneka ke lantai.
"Cerewet... diem di rumah. Jangan bandel. Gak boleh lebih dari jam sebelas malam tidurnya. TV bunda matiin, dan jangan nyalain kompor gas. Kalau mau makan, bunda udah siapin semuanya di kulkas. Cukup panasin di microwave. Dan jangan main ke tempat Om katon!!" sahut kinta sambil membakar sebuah rokok, sesekali mengibaskan rambutnya yang masih basah.
"Uwekkks... Siapa yang cerewet coba?" gerutu gadis kecil tersebut.
Gadis tersebut menghampiri kinta, boneka di tangannya di seret-seret dengan sebuah tali terikat di lehernya... wew sadis juga tuh anak.

"Bunda mu pulang cubuh agi?" tanya gadis tersebut sambil tersenyum (Terkadang senyumnya lebih mirip kepada anak setan yang menjelma jadi manusia)...hahahaha. Melirik Kinta, sesekali mendongak melihat wajah kinta yang terlalu tinggi baginya, mungkin.

"………………."

Tanpa kata. Dengan mata nanar Kinta memandang gadis mungil tersebut beberapa detik, kemudian merendahkan badannya, sedikit. Air matanya keluar karena kegalauan di hatinya.

Dan…

"Mmmmmuuuach…, ini semata untuk kita berdua sayang, Bunda bisa kuat seperti ini hanya karena karena kamu ada", ciumannya senada dengan gumam di hati kinta,

"Ahhh... bau lokok,  acepnya tuh kena lambut aku, tau gak cih???"  keluh Dinda sambil mengelak ciuman Kinta.

Lalu berlalu memalingkan wajahnya sendiri sambil bergumam bahagia… "Bunda memang mamaku yang paling oke, tapi kapan bunda memikirkan diri bunda? Aku Cuma… "

Tiba-tiba Gadis tersebut memalingkan wajahnya ke kinta dan berteriak "Aku cayaaaaaaangg bundaaaa", lalu memeluk Kinta begitu erat sambil menangis.

………,

Kinta hanya bisa terpaku dan diam.

Dan...

Sambil menahan tangis, gadis mungil tersebut mencurahkan isi hatinya.


"Bunda jangan tembak olang di luar yah?! Nanti kalo di penjala, aku cendilian… Aku nda betah di lumah kalo bunda nda da…"

Suasana berubah senyap dan...

Uhhh...,
Garing…

"Wew??? Bunuh orang??? Berarti dia tau aku pegang senjata" gumam kinta dalam hati.

Memandang gadis tersebut, mata kinta menatap tajam dan galak gadis tersebut,, "....." tanpa kata kinta isyaratkan ancaman...

Beberapa detik kemudian,

Kinta hanya bisa tersenyum.. sambil mengelus-elus rambut gadis tersebut. ^^

Tanpa kata kinta melepaskan pelukan gadis mungil tersebut lalu keluar, menutup pintu dan menguncinya dari luar.

"Srek... srek... srek…" bunyi rumput mengiringi langkah kinta di malam hari.

Delapan langkah sudah. Kinta berhenti dan memalingkan wajahnya ke arah jendela rumah. 

"Yup… This time to cheer up her"

Seperti biasa gadis mungil tersebut masih memandang kinta dari dalam jendela. Wajah gadis mungil tersebut terlihat mengiba…

"Fuhhhh…" hembusan asap terakhir. Puntung di lempar menuju arah jendela gadis tersebut…

"Hey..." teriak kinta sambil menunjuk wajah gadis mungil tersebut, 



"Empphh... ???" sambil mengangkat alisnya gadis mungil tersebut mengisyaratkan tanya di wajahnya.


"Yes, you there..." berkacak pinggang dan scream out dari mulut kinta.


Gadis mungil tersebut mulai sedikit tersenyum namun masih bertanya dalam hati, "Ada apa lagi nih bunda, apa dia tau sesuatu?


"Weeeeeeee…" sambil mengejek dan memasang tampang paling aneh sedunia Kinta  berusaha menghibur gadis mungil tersebut.

Lalu tiba-tiba, dari balik jendela terdengar teriakan…, sedikitnya sama seperti satu kampung teriak sahuuurrrr…

"Bunda MetaaaaaaaaaL…tapi O'ooooooooooooooooooon" teriak gadis tersebut, dan berhenti dengan senyuman.

……..

Tanpa kata Kinta memalingkan wajahnya dan melanjutkan perjalanannya.

Weksss… tunggu sebentar all blogger...

Kenapa gadis mungil tersebut senyum yah? Kan di lempar punting rokok. Pake bilang o'on segala lagi...

"Maaf pistolnya aku tukar sama pistol air bunda…"
"Hehehe..."  senyum dan gumam Lucifer bersamaan keluar dari gadis mungil tersebut.

"Love you bunda… I love you…" dengan lirih gadis mungil tersebut mengucap kata tersebut  berulang-ulang sambil terus memandangi kinta berjalan hingga tak Nampak lagi karena tertutup kegelapan malam…



Dan gadis mungil itu pun tertidur di balik jendela bersamaan dengan hilangnya bayang kinta di kegelapan.

Wah... ternyata begitu ceritanya. Kacau nih. Ngopi dulu ah...

BERSAMBUNG.....

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan