Rabu, 8 Jun 2011

07 di kampar - Google Blog Search

07 di kampar - Google Blog Search


ARI WIBOWO: 11 Siswa SMA <b>di Kampar</b> Tak Lulus UN

Posted: 06 Jun 2011 06:55 AM PDT

Sebanyak 11 dari 6.559 siswa SMA sederajat di Kabupaten Kampar tidak lulus UN. Siswa yang tak lulus itu berasal dari jurusan IPS.

Riauterkini-BANGKINANG- Hasil Ujian Nasional (UN) SMA sederajat di Kabupaten Kampar diumumkan hari ini (16/5/11). Dari 6559 jumlah siswa yang mengikuti UN hanya 11 orang yang tidak lulus.

Mereka yang tak lulus tersebut merupakan siswa jurusan IPS. Sementara siswa jurusan IPA lulus seratus persen.

Kabid Sekolah Menengah Disdikpora Kampar, Zainal Abidin kepada riauterkini di saat melakukan pemantuan ke beberapa sekolah, membenarkan hal itu. Menurutnya, untuk tahun ini tingkat kelulusan siswa cukup baik hanya 11 orang yang tidak lulus yakni untuk jurusan IPS.

"Dibandingkan tahun lalu jumlah siswa yang tidak lulus menurun drastis. Tahun lalu, sebanyak 96 siswa SMA di Kampar tidak lulus," ungkapnya.

Zainal Abidin menambahkan, siswa yang tidak lulus tersebut sekolahnya berada di wilayah Kecamatan XIII Koto Kampar dan Kecamatan Kampar Kiri. Mereka terdiri lima siswa Madrasah Aliyah (MA) dan enam siswa dari SMA untuk jurusan IPS.

"Khusus untuk sekolah yang berada di dalam Kota Bangkinang seratus persen kelulusan siswa,'' terangnya.

Pada tahun ini pemberitahuan hasil kelulusan ujian dilaksanakan pada sore hari yang dimulai pukul 16.00 WIB. Bahkan SMA N 2 Bangkinang pada pukul 17.20 WIB baru menyerahkan pengumuman hasil UN tersebut kepada setiap siswa melalui sebuah amplop hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan Dispora Kabupaten Kampar mengeluarkan surat edaran kesetiap sekolah dengan delapan item. Pertama, dilarang coret baju dan mencat rambut, kedua, Tidak boleh konvoi menggunakan sepeda motor.

Ketiga, kepada siswa yang telah lulus agar menyumbangkan pakaiannya untuk siswa yang masih tahap belajar. Keempat, membuat spanduk kosong untuk melakukan coretan-coretan.

Kelima, saat melihat hasil pengumuman siswa agar berpakaian bebas dan rapi. Keenam setiap siswa membuat pernyataan agar tidak melanggar ketentuan item pertama dan kedua dan ditantatangani wali murid. Ketujuh apabila ketentuan tersebut dilanggar pihak sekolah menunda untuk memberikan STTB. Terakhir, agar sekolah-sekolah melaksanakan surat ederan tersebut.

"Kita berharap surat edaran ini dapat dilaksakanakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,'' katanya.

Dijelaskan Zainal untuk mengetahui hasil UN tahun ini dilakukan melalui media massa, internet, melalui amplop yang dikirimkan langsung ke alamat orangtua bahkan ada yang ditempel di sekolah.

"Kita bisa saksikan untuk SMA N I Bangkinang hasil UN diketahui melalui internet,'' ujarnya.

Dari pantauan riauterkini, terlihat ada beberapa orang siswi SMA N I Bangkinang yang terlanjur datang ke sekolah untuk menunggu hasil UN tersebut. Bahkan salah seorang siswi bernama Evi, tidak mengetahui kalau UN diumumkan melalui internet.

Meskipun di pagar masuk sekolah tersebut sudah dipasang pengumuman bahwa hasil UN diumumkan melalui internet namun tidak dicantumkan website-nya.

"Saya tidak tahu, Bang. Kalau memang melalui internet pengumumannya, saya pun tidak tahu website-nya,'' ungkapnya.

Meskipun Dispora Kabupaten Kampar telah mengirimkan surat edaran ke setiap sekolah, dari pantauan riauterkini masih terlihat beberapa orang siswi mencoret baju dan melakukan konvoi di jalanan. Bahkan ada juga yang datang ke sekolah menggunakan pakaian seragam.

Tetapi ada juga beberapa sekolah yang mematuhi surat edaran tersebut. Seperti SMA N 2 Bangkinang serta SMK N I Bangkinang. Siswa di kedua sekolah itu menyalurkan aksi corat-coretnya di sebuah spanduk.*** (man)

Teks Foto: Meski dilarang, sejumlah siswa SMA di Kampar tetap melakukan aksi corat-coret seragam kemudian konvoi kendaraan untuk merayakan kelulusan mereka dalam mengikuti Ujian Nasional.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan