Jumaat, 9 September 2011

07 di kampar - Google Blog Search

07 di kampar - Google Blog Search


Duel Ulang Boy vs Jefry <b>di</b> pemilukada Kabupaten <b>Kampar</b> <b>...</b>

Posted: 27 Aug 2011 03:41 AM PDT

Boy dan Jefry diprediksi akan bertarung lagi di arena pertarungan yang sama. Sayang, nama pertama menerima "tamparan keras" sebelum masuk ring Pemilukada Kampar. Angin segar bagi si kuda hitam?

Tidak seperti biasanya, siang itu, Jumat (12/8), saat Riau Satu mencoba menghubungi Drs. H. Burhanuddin Husin MM, kali ini ponselnya terdengar diangkat. Setelah disampaikan maksud hendak wawancara terkait Pemilukada Kampar 2011, terdengar suara dari seberang: "Nanti dulu, ya, saya sedang ada acara." Lemah sekali suara itu kedengaran. Sedang mengikuti acara apakah gerangan sang Bupati Kampar itu?

Informasi dari seorang rekan wartawan kemudian mampu menyibak apa yang terjadi: "acara" yang disebut Burhanuddin kemungkinan adalah pemeriksaan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan izin kehutanan. "Ia mulai diperiksa sejak pukul 10.00 WIB," kata sang rekan. "… dan baru usai pukul 17.20 WIB. Tapi tidak ditahan."

Dugaan Burhanuddin sedang bermasalah terkait dengan kasus hukum yang membelitnya diperkuat SMS (pesan singkat) dari H. Azis Zaenal, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Riau, satu di antara tujuh parpol pendukung pasangan Burhanuddin-Zulher. Saat disampaikan maksud hendak wawancara terkait sikap PPP mendukung pasangan itu, lewat pesan singkatnya yang diterima Riau Satu, Minggu (14/8) Azis mengatakan. "Nanti saya kabari," katanya. "Situasi kan dah berubah ni."

Terlepas ditahan atau tidak, proses hukum lanjutan yang dijalani Burhanuddin merupakan sebuah "tamparan keras". Parahnya lagi, itu terjadi tidak sampai terpaut sepekan setelah ia –bersama bakal calon wakilnya, Drs. H. Zulher MS—mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar sebagai peserta Pemilukada Kampar 2011. Pasangan Burhanuddin-Zulher mendaftar ke KPU Kampar pada Minggu (7/8), didukung koalisi tujuh partai politik.

Itu artinya, momok yang selama ini ditakuti Burhanuddin akhirnya mendekat juga, dan hampir berwujud. Apalagi, di antara sejumlah pejabat Provinsi Riau yang tersangkut kasus hukum yang sama, hanya tinggal Burhanuddin yang belum ditahan, kendati status tersangka sudah lumayan lama melekat di dirinya. Selebihnya, selain ada yang telah divonis bersalah, sebagian lainnya sedang menjalani proses hukum, dan ditahan.

Azam Awang, pengamat politik lokal, telah memrediksi hal ini. Ia menilai segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk juga pertarungan akan dimenangkan si kuda hitam bersebab bakal kandidat yang dinilai paling berpeluang sama-sama pernah dan sedang terlibat masalah, kendati dalam persoalan berbeda. "Tapi pada tataran logika politik, kita tetap memberi skor tinggi pada incumbent yang sedang berkuasa untuk memenangi pertarungan," katanya.

Yang menjadi persoalan, menurut Azam, kedua tokoh, Burhanuddin dan Jefry yang sama-sama mengincar Bupati Kampar periode 2011-2016, juga sama-sama pernah dan sedang terbelit persoalan. Burhanuddin, misalnya, masih menyandang status tersangka KPK dalam kasus penyalahgunaan izin kehutanan, dan Jefry pernah punya "dosa masa lalu", yaitu perseteruannya dengan kalangan guru yang berujung dengan dinon-aktifkannya Jefry sebagai bupati.

Terbelit persoalan hukum, tapi ada satu nilai lebih Boy –panggilan akrab Burhan—, yaitu mampu menjaga kondusifitas daerah. Selama hampir lima tahun jadi bupati di Kampar, hampir tidak pernah terjadi gejolak sosial di sana. Bagi Akmam Adipoetra, tokoh masyarakat Kampar, justru hal itu yang ditempatkan sebagai syarat utama pemimpin Kampar ke depan. "Kampar ke depan diharapkan dari kalangan figur yang mampu menjaga kondusifitas daerah," katanya.

Boy akan tetap maju? Gelagatnya memang seperti itu. Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Riau, Suryadi Khusaini, misalnya, tidak terlalu memedulikan kasus hukum yang tengah me-rundung "jago"-annya. Menurut Suryadi, soal kasus hukum yang tengah membelit Boy ada kesan tidak akan berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi. "Saya pikir, persoalan itu sampai saat ini tidak ada masalah," tambah mantan Wakil Ketua DPRD Riau itu.

Golkar juga termasuk parpol yang haqqul yakin mengusung Burhan-Zulher. Abu Bakar Siddik, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD I Partai Golkar Riau, mengatakan bahwa karena berdasarkan survei LSI rating Boy lumayan tinggi, maka Golkar menetapkannya untuk diusung di Pemilukada Kampar 2011. Dasar pertimbangan lain, lebih mengedepankan kader murni karena Burhanuddin merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Kampar.

Partai Kebangkitan Bangsa juga bersikap serupa. Purwaji S.Sos, Ketua DPC PKB Kampar, mengatakan pihaknya lebih cenderung membiarkan masalah hukum yang menjerat Boy berjalan sesuai koridor yang ada. Bagi Purwaji, ia bersama para koleganya di PKB tetap pada prinsip memegang asas praduga tidak bersalah. "Tapi kita tentunya berharap agar proses hukum itu dilakukan dengan cepat agar diketahui apakah memang benar seperti yang dituduhkan atau tidak," ujarnya.

Para pendukung Jefry tentunya punya alasan pula untuk memajukan "jago"-annya. Eva Juliana Jefry, Ketua DPC Partai Demokrat Kampar, misalnya, mengatakan bahwa partainya mendukung pasangan Jefry Noer-Ibrahim Ali untuk maju di arena Pemilukada Kampar 2011 sudah didasarkan pada sejumlah pertimbangan yang matang. "Setidaknya kami punya tiga pertimbangan dasar untuk itu," kata Eva.

Menurut Eva, ketiga pertimbangan dimaksud antara lain Jefry pernah memimpin Kabupaten Kampar, selain juga figur yang dimaksud merupakan kader Partai Demokrat, dan terakhir hasil survei yang diadakan PD menunjukkan rating Jefry relatif tinggi dibandingkan dengan figur-figur lain yang disurvei. Termasuk di antara yang disurvei itu adalah Drs. H.Burhanuddin Husin MM, Bupati Kampar periode sedang berjalan.

Herman Gazali, Sekretaris DPW Partai Amanat Nasional Riau, mengatakan dukungan yang diberikan partainya terhadap Jefry Noer-Ibrahim Ali didasarkan pada dua pertimbangan pokok, yaitu berdasarkan hasil survei dan komitmen sang bakal kandidat. Menurut Herman, berdasarkan survei Cartah Politika, nama Jefry menempati rangking teratas dari sejumlah nama yang disurvei. "Yang disurvei melalui survei terbuka itu merupakan nama-nama yang mendaftar ke PAN," katanya.

Pertimbangan kedua, yaitu bakal kandidat yang punya komitmen dengan PAN, dimaksudkan agar sang kandidat bila kelak terpilih memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membesarkan PAN. Aplikasi-nya, antara lain, kalau untuk bakal kandidat bupati sudah bergabung dengan partai politik tertentu, harapan beralih ke bakal calon wakil bupati untuk menjadi kader PAN. "Cara seperti ini telah kita lakukan di Siak," sambungnya.

Bagaimana dengan "dosa masa lalu" Jefry di Kampar? Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera Kampar Herman Thamrin mengajak semua pihak untuk lebih menatap ke masa depan. "Saya yakin, banyak juga di antara bakal kandidat Pemilukada Kampar 2011 yang punya dosa masa lalu," ujarnya. Dikatakan, memang masalah tersebut ikut menjadi pertimbangan, "Tapi kami lebih berorien¬tasi untuk menatap ke depan," ujar Herman.

Mengharap Dukungan

Burhanuddin memang sudah memantapkan langkahnya untuk maju lagi dalam ajang Pemilukada Kampar 2011 dengan mengincar kursi Bupati Kampar periode 2011-2016. Makanya, saat deklarasi pasangan yang didukung Koalisi Kampar Bersatu itu di Bangkinang, Minggu (7/8), Burhan mengajak masyarakat Kampar mendukungnya dalam ajang Pemilukada Kampar 2011. "Tidak ada lain yang kami harapkan kecuali dukungan dari kita semua," ujarnya.

Boy juga mengakui bahwa selama hampir lima tahun menjadi Bupati Kampar periode 2006-2011, pihaknya telah banyak berbuat untuk membangun Kampar. Kendati demikian, suami Ny. Mimi Gusneti itu yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kampar itu mengakui masih banyak tugas dan agenda pembangunan yang belum selesai. Makanya Burhan berharap diberi kesempatan satu periode lagi untuk memimpin Kampar.

Zulher, pendamping Burhan, mengatakan bahwa keputusannya menerima tawaran berpasangan dengan Burhanuddin, sebagai wujud loyalitasnya terhadap atasan. Selain itu, kata Zulher, Burhanuddin juga dinilai sebagai figur yang mampu dan cakap untuk membawa daerah ini ke arah yang lebih baik. "Walau dengan anak sendiri, tapi kalau sang anak dinilai tidak mampu, kenapa harus dipaksakan melakukan kerja sama untuk bidang tertentu?" tambahnya.

Sementara H.Jefry Noer, bakal calon Bupati Kampar lainnya, menyatakan bahwa ia maju lagi ke arena pertarungan Pemilukada Kampar 2011 bersebab besarnya dukungan masyarakat. Sejumlah survei yang diselenggarakan juga menunjukkan kecenderungan besarnya harapan masyarakat terhadap Jefry. Ditanya pro¬gram, Jefry mengatakan akan melanjutkan konsep lama yang terangkum ke dalam Lima Pilar Pembangunan Kampar.

Bakal calon wakilnya, Ibrahim Ali SH, mengatakan akan mengupayakan agar APBD Kampar membawa manfaat memadai bagi daerah dan masyarakat. Ia menilai, APBD Kampar sejauh ini tidak memberi dampak yang memadai. Ia membandingkan dengan daerah tetangga, Sumbar, di mana pengalokasian APBD-nya dinilai berdaya guna dan berhasil guna.(Sumber Catatan FB Novrizon Burman – Tabloid Riau Satu, Edisi 113, 22 Agustus 2011)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan