Sabtu, 10 Mac 2012

07 di kampar - Google Blog Search

07 di kampar - Google Blog Search


Sebuah SD <b>di Kampar</b> Muridnya Belajar Pakai Tikar « Riau Pos

Posted: 08 Mar 2012 07:23 AM PST

Sejumlah sekolah di Kampar masih sangat memprihatinkan. Seperti SDN 032 Tambang yang tak punya bangku, sehingga muridnya harus belajar beralas tikar.
TAMBANG- Sungguh ironis di negeri yang kaya raya ini masih ada sekolah yang ruang belajarnya berlantaikan tanah dan berdinding papan dan tak memiliki banku lengkap, sehingga banyak murid harus belajar dengan menggelar tikar. Kondisi ini terlihat di SD 032 Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Kondisi ini sudah berjalan hampir dua tahun.

''Enam ruangan belajar masih berlantaikan tanah enam ruangan belajar ini diakali dengan membuat bangku tanam, yaitu kayu ditanamkan ke lantai lalu dipakukan papan sebagai bangku dan meja dan kondisi ini sudah berjalan hampir dua tahun,'' terang kepala SD 032 Tambang Zarmalis Spd kepada riauterkini.com dilokasi sekolah tersebut Kamis (8/3/12).

Dikatakannya sekolah ini memang menjadi sekolah tumpuan bagi warga yang mendiami 20 komplek perumahan yang berada disekitar sekolah, salah satunya Perumahan Payung Sekaki. ''Hampir setiap hari ada saja murid baru pindahan yang mendaftar ke sekolah tersebut, mereka umumnya pendatang atau pemilik baru dari perumahan tersebut,''jelansnya.

Dengan kondisi ini membuat pihak sekolah kewalahan menghadapi murid baru, sementara disisi lain sekolah ini adalah sekolah berstandar nasional (SBN) yang mempunyai kualifiaksi mutu sendiri. ''Pihak sekolah kewalahan menghadapi hal imi karena disatu sisi kita dituntut untuk bisa menghasilkan prestasi yang baik namun disisi lain kita juga kekurangan sarana dan prasarana ''ujarnya.

Diungkapkannya, pihak telah beberapa kali mengajukan permintaan bantuan tambahan ruang belajar dan meubiler dan sudah dibantu,'' Salah satunya dengan memberikan bantuan pembangunan ruangan belajar sebanyak 3 lokal tahun 2011, tahun 2012 ini kabarnya masih mendapatkan lokal juga hanya saja belum mendapatkan kepastian beberapa lokal, ''ujarnya.

Diterangkannya, karena jumlah murid yang cukup banyak dan melimpah sehingga kekurangan ruangan belajar dan sarana mobiler. ''Jumlah murid saat ini sebanyak sebanyak 530 orang, sementara ruang belajar yang tersedia hanya 17 ruang belajar, dari 17 tersebut ada enam rungan belajar yang lantainya masih lantai tanah, bahkan ada tiga rungan belajar kelas jauh tidak memiliki mobiler atau sarana bangku dan meja, sehingga mau tidak mau siswapun belajar dengan hanya menggunakan tikar saja. Ruangan kelas jauh ini sore hari nya digunakan untuk sekolah MDA Mau bagaimana lagi, karena siswa selalu bertambah sedangkan sarana dan prasaran tidak memadai, ditolakpun tidak mungkin karena mereka masih dalam tahap wajib belajar, dan untuk tahun ajaran baru ini ada sekitar 100 siswa baru kemana akan kita tempatkan nantinya, ''ujarnya bingung.

Sementara itu Wakil Bupati Kampar Ibrahim Ali saat meninjau sekolah tersebut terlihat sangat prihatin,'' Seharusnya hal ini tidak terjadi, melihat kondisi seperti ini saya sangat prihatin,'' ujarnya.

Dikatakannya, untuk enam rungan belajar pihak sekolah segera mengajukan permintaan untuk dimasukkan dalam APBD Perubahan,'' Untuk mobiler karena ini sangat mendesak saya minta kumpulkan masyarakat dan pihak develover untuk mencarikan solusi agar mobiler dilengkapi, khan bisa saja nantinya setiap rumah dibeban kan bantuan biaya Rp. 50 ribu untuk pembuatan mobiler dan pihak depelover juga harus membarikan bantuan jadi tidak perlu menunggu bantuan dari APBD Kampar sebab kalau menunggu bantuan dari APBD Kampar prosesnya agak lama,'' jelasnya.***(Riau Pos Hari ini)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan