Selasa, 26 Februari 2013

07 di kampar - Google Blog Search

07 di kampar - Google Blog Search


1,200 penduduk dipindahkan akibat banjir <b>di Kampar</b> – Perak Today

Posted: 11 Apr 2012 09:58 PM PDT

    Kira-kira 254 keluarga dari sekitar Kuala Dipang, dekat Kampar dipindahkan ke pusat pemindahan banjir selepas rumah mereka dinaiki air sejak jam 5 pagi tadi.

    Paras air naik sehingga ke paras bumbung dan disifatkan penduduk banjir terburuk sejak 30 tahun lalu.

    Ketika ini, semua mangsa ditempatkan di Sekolah Menengah Kebangsaan Kampar dan Menteri Besar, Datuk Seri Dr Zambry Abdul Kadir turut melawat mangsa sebentar tadi.

    Pegawai Daerah Kampar, Ismail Hassan, berkata antara kawasan terjejas teruk termasuklah Kampung Kuala Dipang, Kampung Pasir, Kampung Baru Kuala Dipang dan Kampung Nyior.

    Tegasnya, kejadian berpunca limpahan air Sungai Kampar akibat hujan lebat sejak tengah malam tadi dan diburukkan lagi dengan kejadian dua tebing sungai yang pecah.

    Pada sidang media selepas melawat mangsa banjir, Zambry berkata selain Kampar, banjir juga berlaku di kawasan Ijok, dekat Selama selain Daerah Batang Padang.

    "Kita juga menerima laporan kira-kira 300 keluarga di Ijok terpaksa dipindahkan akibat banjir dan masalah sama juga berlaku di Daerah Batang Padang.

    "Di Daerah Kampar pula, kira-kira 1,200 penduduk terpaksa dipindahkan ke dewan Sekolah Menengah Kebangsaan Kampar pagi ini selepas rumah mereka dinaiki air akibat hujan lebat yang turun mulai jam 11 malam tadi.

    "Air Sungai Kampar melimpah lalu mengakibatkan rumah penduduk yang terletak di tepi sungai terjejas teruk dengan kejadian banjir yang disifatkan penduduk yang terburuk setakat ini," katanya.

    Kerajaan negeri katanya, melalui Majlis Keselamatan Negeri akan menyalurkan bantuan sewajarnya kepada mangsa yang kebanyakannya tinggal sehelai sepinggang

    Beliau turut mengarahkan Jabatan Pengairan dan Saliran (JPS) membaiki segera ban sungai yang pecah bagi mengelak masalah banjir menjadi lebih serius.

    Ditanya samada banjir berpunca daripada kegiatan pembalakan, Zambry berkata, hujan lebat luar biasa merupakan punca yang menyebabkan kejadian banjir di beberapa kawasan di Perak.

RAPP Terapkan MRV <b>di</b> Semenanjung <b>Kampar</b> - KOMPAS.com

Posted: 31 Jan 2013 07:18 AM PST

Hutan Lestari

RAPP Terapkan MRV di Semenanjung Kampar

Kamis, 31 Januari 2013 | 21:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan agar pengelolaan hutan gambut untuk fungsi produksi berjalan baik, maka perlu adanya kegiatan pengukuran (measurement), pelaporan (reporting), dan verifikasi (verification) atau dikenal dengan kebijakan MRV.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) selaku produsen kertas terkemuka di Tanah Air, mengapresiasi kebijakan tersebut untuk diterapkan di areal konsesinya di Semenanjung Kampar.

Direktur Utama RAPP Kusnan Rahmin, menyatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan MRV yang diterapkan pemerintah terhadap perusahaan. Dia menyatakan, terbuka dengan hasil MRV untuk perbaikan tata kelola hutan tanaman industri (HTI) RAPP dan tanaman kehidupan bagi masyarakat sekitar daerah.

"Hasil dari MRV yang dilakukan tim pakar akan kami terima dan gunakan untuk perbaikan tata kelola lingkungan HTI serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk juga dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sosial ," kata Kusnan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (31/1).

Dia juga menegaskan , RAPP berkomitmen untuk membangun HTI secara lestari. Karena itu untuk membangun HTI berkelanjutan, perusahaan menanam sedikitnya 500.000 batang pohon setiap harinya dan memiliki kapasitas pembibitan 200 juta setiap tahunnya di Pangkalan Kerinci, Baserah, Pelalawan dan beberapa satellite nursery.

Tingkatkan serapan karbon
Sebelumnya sebuah tim pakar independen diterjunkan ke areal konsesi RAPP di Semenanjung Kampar Riau. Dari hasil pengukuran, pelaporan dan verifikasi (MRV) yang dilakukan tim pakar tersebut, ternyata pembangunan hutan tanaman industri bisa meningkatkan penyerapan karbon.

"Neracanya menunjukan masih ada surplus penyerapan karbon yang cukup besar dengan pembangunan HTI," kata Guru Besar Fisika Tanah dan Hidrologi Institut Pertanian Bogor ( IPB), Budi Indra Setiawan. Budi merupakan ketua tim pakar yang ditunjuk Kementerian Kehutanan sejak tahun 2010 untuk melakukan MRV pengelolaan HTI di lahan gambut di Semenanjung Kampar.

Staf Ahli Menteri Kehutanan bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim Yetti Rusli menyatakan lahan konsesi yang dikelola RAPP seperti estate Meranti, layak dijadikan lokasi aktivitas demonstrasi penerapan skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Dia menyatakan pengelolaan hutan lestari seperti HTI adalah salah satu solusi untuk mengatasi perubahan iklim.

Travel: Surfing <b>di</b> Sungai <b>Kampar</b>, Keajaiban dari Indonesia

Posted: 15 Feb 2013 08:50 AM PST


Jakarta - Gelombang Bono di Sungai Kampau, Riau adalah salah satu keajaiban dari Indonesia. Ombaknya bisa setinggi 6 meter dan panjang gelombangnya mencapai 300 meter lebih. Peselancar dunia pun berlomba-lomba menaklukkannya.

Di Teluk Meranti, Sungai Kampar, Kabupaten Palalawan, Riau, terdapat fenomena alam yang membuat penasaran traveler dan peselancar dunia. Namanya adalah Gelombang Bono yang bisa dipakai untuk berselancar.

"Kalau biasanya surfing di laut, ini beda, surfingnya di sungai," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event, Achyaruddin di Hotel Transit, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (15/2/2013).

Meski di sungai, berselancar di Sungai Kampar untuk menaklukkan Gelombang Bono tidaklah mudah. Bayangkan saja, tinggi ombaknya bisa mencapai 4 sampai 6 meter. Panjang gelombangnya bisa mencapai 300 meter.

"Bono berbeda dengan tempat lain, karena letaknya di garis ekuator. Jadi gelombangnya cepat, panjang, dan karakternya sulit," ungkap peselancar asal Inggris, Steven King yang baru sama mencatatkan rekor setelah menaklukan Sungai Bono.

Gelombang Bono tercipta dari pertemuan arus sungai dan arus laut. Ditambah dengan angin dan tebing di kanan kirinya. Gelombang di sini menjadi tantangan tersendiri.

"Di Bono itu air sungai, jadi akan sulit mengambang dan berdiri di sana daripada di laut," lanjut Steve.

Oleh sebab itu, Gelombang Bono menjadi daya tarik kuat bagi para peselancar atau pun traveler. Gelombangnya yang besar akan mencuri perhatian Anda. Selain itu, suara dari hempasan gelombangnya akan bikin merinding!

"Ada dua pintu akses ke Kawasan Palalawan, dari Batam bisa menyeberang pakai boat. Satu lagi dari naik mobil selama 4 jam dari Pekanbaru. Di sana ada banyak homestay di Desa Meranti," ungkap Achyaruddin lagi.

Bulan terbaik mengunjungi Sungai Bono adalah di awal dan di akhir musim hujan. Sebabnya, saat itulah gelombak akan tinggi. Tepatnya di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Saat siang dan malam hari, adalah waktu terbaik untuk berselancar di sana. Siapkan perencanaan Anda!

"Kami sudah mengekspos Gelombang Bono sejak 2011. Kami akan terus mengembangkannya," tutup Achyaruddin.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan